FreeWebSubmission.com Story Of Pink N Red Lover: Desember 2015

Share what u want to share..

Share what u want to share..

Kamis, 31 Desember 2015

Rindu Tak Berhenti Berseru


Seriuh dan semerdu ini merindu

Rindu yang terus memburu

Membuatku semakin membeku

Hingga tersudut dan membiru



Bagaimana bisa kau ciptakan sendu

Sedangkan aku hanya bisa membisu

Tersungkur oleh rindu

Air matapun tak kau sapu

Dan aku masih tetap menunggu



Bukankah aku yang kau mau

Dan kau ajarkan ku

Menjadi seperti yang kau mau



Kubalut hatiku dengan cintamu

Rasa yang tak pernah ku ragu

Namun tak pernah kau tahu

Dalam senyum dan tangisku

Dalam bahagia dan sedihku

Bahkan dalam amarahku

Rinduku, tak pernah berhenti berseru



Kepadamu…

Kekasihku…


Kediri, 040316
S. Ardivy N.

Jumat, 25 Desember 2015

Banker di Bank yang Berbeda

Sebelum cerita, tak lupa kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rezeki (haiiyaah,dikira pidato...).

Thanx to God,selepas dari karirku di salah satu bank terbesar di Asia (red: Indonesia), yaitu PT. Bank Central Asia, Tbk. yang biasa disebut BCA, nggak lama aku langsung dapet kerja di Kediri, di kampung halamanku sendiri. Yaaa maybe emank gag sebesar sebelumnya, bahkan bisa di bilang jauh di bawahnya, walaupun tetep aja sama2 bank dan aku tetep aja sama2 di posisi teller. Sama spt yg kubilang, jauh di bawah sebelumnya, aktivitasku pun juga jauh lebih santai ketimbang sebelumnya, bahkan mungkin kelewat santai. Itulah sebab dari munculnya blog ini.

Gimana enggak, terbiasa di BCA yang notabene semua orang males dateng kesitu karna antrinya yg selalu sepanjang jalan kenangan, eh sepanjang kereta api.
Mereka bilang "males ke BCA, antrinya ngajak ribut". 
Tapi kenapa tetep dateng aja. Nah loh ! Dari mulai jam 8 sampai jam 3 (dikurangi jam istirahat, kalo santai ya 1 jam, kalo rame ya mentok setengah jam), ini mulut ngoceh terus.
"Silakan...Selamat pagi/siang, dengan Silvy ada yang bisa dibantu?"  
Berulang-ulang kayak radio rusak. Berdiri (sambut nasabah), duduk, berdiri (itung uang), duduk, berdiri (perpisahan with nasabah). Berdiri,duduk, berdiri, duduk, dst. Begitu terus setiap harinya. Tapi kalo lagi sepi, punggung bisa nyandar di sandaran kursi aja rasanya seneng banget, bisa nyolong2 becanda, ngobrol, bahkan curhat. Sewaktu aku masih jadi tellernya BCA, yang paling aku nanti2kan adalah nasabah sepi. Daaann sekarang, taraaaaa.....Itu terwujud saat aku menjadi teller di bank tempatku kerja sekarang. Bahkan "over" terwujud.

Di sini, aku bahkan sampe bingung harus ngapain. Ngegame udah, browsing udah, download2 lagu udah, you tube an udah, trus aku ngapain lagi men??? Finally, terciptalah blog ini. Yaa itung2 nerusin minatku "nulis". Sebagai sarjana sastra yg baik, aku akan tetap "menulis" di sela jam kerjaku sebagai banker (hahaha, sarjana sastra kok jadi banker, itu namanya sama aja bukan sarjana sastra yg baik, kalo sarjana sastra yg baik mah harusnya di media kek, di stasiun tv kek, di pusat bahasa kek, di dinas kebudayaan kek, tokek kek). 
Okay, balik lagi ke topik awal. Frekuensi kedatangan nasabah di bank tempatku kerja sekarang ini sangat minim (kecuali akhir bulan). Di hari normal, nasabah datang rata2 10 orang. Di hari normal, rata2 transaksiku cuma 15-20 slip. Itu sih bisa cuman sejam doank kalo di BCA mah..Ngooookk....

Aku bosaaaaaaaaaaaannnnnn......

Mungkin kalo aku boleh teriak2 di sini, itu kalimat yg akan aku teriakkan.

Tapi si ganteng (a.k.a cami) slalu bilang "ini pekerjaan yg akan kamu butuhkan nanti, di saat kita udah merid, kamu nggak perlu kerja yg terlalu banting tulang dan nyampe rumah tinggal capeknya aja, trus jatuhnya kamu jadi nggak ada waktu buad ngurus rumah dan jadi nggak bisa nikmatin nyantai sama anak n suami, karna kamu pasti cuma pengen tidur. Tapi kalo di tempat kerja kayak gini, ini udah sesuai keinginan kamu utk tetap jadi banker, tapi kerjanya nyantai, pulang selalu on time, nyampe rmh masih sore, masih bisa ngurus rumah, nggak terlalu capek jadi bisa nyantai dulu sama anak n suami."

Aku pikir2, ya bener juga sih..Sekarang mungkin aku ngrasa bahwa aku masih sangat mampu untuk lebih sibuk dari ini, tapi nanti ketika udah merid, bukan itu yg aku cari..

Pilihannya ada dua, kalo memang di sini tempat yg dikasi Tuhan, semoga senantiasa diberi kebetahan :D Tapi kalo memang masih diberi kesempatan di tempat yg lebih baik, semoga senantiasa diberi kemudahan. Aamiin...